Keyakinan akan Hal-hal yang Tidak Terlihat: Sebuah Pelajaran tentang Iman

John Townsend 02-06-2023
John Townsend

"Sekarang iman adalah kepastian tentang apa yang diharapkan, keyakinan tentang apa yang tidak dilihat."

Ibrani 11:1

Pendahuluan

Wilberforce adalah seorang politisi Inggris yang, bersama dengan sekelompok orang yang berpikiran sama, bekerja tanpa lelah untuk mengakhiri perdagangan budak di Kerajaan Inggris. Meskipun menghadapi banyak tentangan dan banyak kemunduran, Wilberforce memiliki keyakinan yang kuat bahwa perbudakan adalah salah dan bahwa itu adalah panggilannya untuk mengakhirinya. Dia memiliki keyakinan bahwa Tuhan pada akhirnya akan membawa keadilan dan bahwa usahanya akan membuat perubahan.Keyakinan ini memberinya jaminan dan harapan yang ia butuhkan untuk bertahan selama bertahun-tahun dalam pekerjaan yang sulit, dan akhirnya ia menyaksikan disahkannya Undang-Undang Penghapusan Perbudakan pada tahun 1833, yang menghapuskan perbudakan di seluruh Kerajaan Inggris. Keyakinan Wilberforce membuatnya mampu bertahan dalam situasi yang sulit dan bekerja demi tujuan yang lebih besar, dan upayanya telah memberikan dampak yang abadi dalam sejarah.

Iman adalah komponen penting dalam kehidupan Kristen, yaitu keyakinan yang penuh percaya diri akan sesuatu yang tidak dapat kita lihat atau sentuh secara fisik, kepercayaan dan ketergantungan kepada Tuhan, bahkan ketika kita tidak sepenuhnya memahami rencana-Nya.

Iman memungkinkan kita untuk memiliki hubungan pribadi dengan Allah dan percaya pada janji-janji-Nya. Iman memberi kita pengharapan dan menolong kita untuk bertahan dalam situasi yang sulit. Tanpa iman, mustahil kita dapat berkenan kepada Allah (Ibrani 11:6). Ketika kita membaca ayat-ayat ini dan memperhatikan contoh-contoh iman yang telah disebutkan, kiranya kita dapat terinspirasi untuk bertumbuh di dalam iman kita.iman dan kepercayaan kepada Tuhan secara lebih penuh.

Lihat juga: Merangkul Kasih Tuhan di Saat Kehilangan: 25 Ayat Alkitab yang Menghibur Tentang Kematian

Apakah makna dari Ibrani 11:1?

Dalam Ibrani 11:1, penulis menulis, "Sebab iman adalah jaminan dari apa yang kita harapkan, keyakinan dari apa yang kita lihat." Kata "jaminan" dalam ayat ini merujuk pada perasaan yakin atau percaya diri, yaitu keyakinan bahwa sesuatu itu benar dan akan terjadi. Kata "keyakinan" merujuk pada kepercayaan yang kuat bahwa sesuatu itu benar, bahkan di tengah-tengah keraguan atau ketidakpastian.

Iman menuntun pada kepastian dan keyakinan karena iman memungkinkan kita untuk percaya kepada Allah dan janji-janji-Nya, bahkan ketika kita tidak dapat melihat hasilnya secara langsung. Sebagai contoh, Abraham memiliki iman bahwa Allah akan menggenapi janji-Nya untuk menjadikannya bapa dari banyak bangsa, meskipun ia sudah tua dan tidak memiliki anak (Roma 4:17-21). Imannya memberinya jaminan dan keyakinan bahwa Allah akan melakukan apa yang telah dijanjikanNya, dan hal itu terjadi.memungkinkannya untuk berharap pada rencana Tuhan bagi hidupnya.

Pengharapan adalah aspek penting dari iman karena pengharapan memungkinkan kita untuk menantikan masa depan dengan penuh keyakinan dan harapan. Ketika kita memiliki pengharapan, kita dapat bertahan dalam situasi yang sulit dan bertekun dalam pencobaan karena kita memiliki pengharapan yang penuh keyakinan bahwa Allah akan mengerjakan segala sesuatu untuk kebaikan kita (Roma 8:28).

Contoh-contoh Iman dalam Ibrani 11

Contoh-contoh iman dalam Ibrani 11 dimaksudkan untuk mendorong dan menginspirasi orang-orang percaya untuk memiliki iman kepada Allah dan janji-janji-Nya. Berikut ini adalah rangkuman singkat dari setiap contoh dan apa yang mereka ajarkan kepada kita tentang iman:

Iman Habel

Habel mempersembahkan korban yang lebih berkenan di hadapan Allah, meskipun harus mengorbankan nyawanya (Ibrani 11:4). Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa iman melibatkan ketaatan kepada Allah, bahkan ketika hal itu sulit atau membutuhkan pengorbanan. Kita dapat menerapkan pelajaran ini dengan bersedia mengikuti perintah Allah dan percaya kepada rencana-Nya, meskipun hal itu mungkin menantang.

Lihat juga: 57 Ayat Alkitab tentang Keselamatan

Iman Nuh

Nuh membangun bahtera, meskipun ia menghadapi cemoohan dan ketidakpercayaan dari orang-orang di sekitarnya (Ibrani 11:7). Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa iman melibatkan kepercayaan kepada Firman Tuhan dan mengikuti instruksi-Nya, bahkan ketika orang lain tidak mengerti atau tidak setuju. Kita dapat menerapkan pelajaran ini dengan taat kepada Firman Tuhan, bahkan ketika Firman Tuhan itu tidak disukai atau disalahpahami.

Iman Abraham

Abraham meninggalkan rumahnya dan mengikuti panggilan Tuhan, tanpa mengetahui ke mana ia akan pergi (Ibrani 11:8). Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa iman melibatkan kepercayaan pada rencana Tuhan untuk hidup kita dan bersedia mengikuti ke mana pun Dia menuntun kita. Kita dapat menerapkan pelajaran ini dengan berusaha mengetahui kehendak Tuhan untuk hidup kita dan bersedia mengikuti-Nya, bahkan saat hal itu membawa kita keluar dari zona nyaman.

Keyakinan Sarah

Sarah percaya bahwa Allah akan memberinya seorang anak laki-laki, meskipun ia telah melewati usia subur (Ibrani 11:11). Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa iman melibatkan kepercayaan kepada kuasa Allah untuk melakukan hal yang mustahil dan menggenapi janji-janji-Nya. Kita dapat menerapkan pelajaran ini dengan mempercayai kuasa Allah yang bekerja dalam hidup kita dan mewujudkan rencana-Nya, betapapun mustahilnya rencana tersebut.

Iman Musa

Musa percaya pada rencana Allah untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan dan memimpin mereka keluar dari Mesir (Ibrani 11:24-27). Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa iman melibatkan kepercayaan pada kuasa Allah untuk mengatasi rintangan dan mewujudkan rencana-Nya. Kita dapat mengaplikasikan pelajaran ini dengan mempercayai kuasa Allah yang bekerja dalam hidup kita dan mewujudkan kehendak-Nya, bahkan saat kita menghadapi tantangan atau rintangan.

Keyakinan Rahab

Rahab, seorang bukan Yahudi dan seorang pelacur, percaya kepada kuasa Allah untuk melindungi dan membebaskan dia dan keluarganya (Ibrani 11:31). Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa iman tidak dibatasi oleh latar belakang dan keadaan kita, dan bahwa setiap orang dapat beriman kepada Allah dan diselamatkan. Kita dapat menerapkan pelajaran ini dengan percaya kepada kuasa Allah untuk menyelamatkan dan mengubah kita, terlepas dari keadaan kita di masa lalu maupun saat ini.

Relevansi Iman bagi Orang Percaya Saat Ini

Iman memungkinkan kita untuk menanggung cobaan dan keadaan yang sulit

Ketika kita memiliki iman kepada Tuhan, kita dapat mempercayai kuasa-Nya untuk bekerja dalam hidup kita dan mewujudkan rencana-Nya yang baik, bahkan ketika kita menghadapi tantangan atau pergumulan. Hal ini dapat memberikan kita harapan dan kekuatan untuk bertahan dalam keadaan sulit, karena kita tahu bahwa Tuhan menyertai kita dan Dia memiliki tujuan atas segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita (Roma 8:28).

Membangun iman kita melalui membaca dan merenungkan Firman Tuhan

Membaca dan merenungkan Firman Tuhan sangat penting untuk membangun dan menguatkan iman kita. Ketika kita membaca dan mempelajari Alkitab, kita belajar tentang karakter Tuhan, janji-janji-Nya, dan rencana-Nya bagi kehidupan kita. Hal ini menolong kita untuk memahami siapa Tuhan dan percaya pada kebaikan dan kesetiaan-Nya, serta menolong kita untuk bertumbuh dalam pengetahuan kita akan Injil dan menjadi lebih diperlengkapi untuk membagikannya kepada orang lain.

Peran iman dalam hubungan kita dengan Tuhan

Ketika kita memiliki iman kepada Yesus, kita dapat menghampiri Tuhan dengan penuh keyakinan, mengetahui bahwa Dia telah mengampuni kita dan bahwa kita telah diperdamaikan dengan-Nya melalui kematian Yesus di kayu salib (Efesus 2:8-9). Iman kita juga memungkinkan kita untuk mempercayai rencana Tuhan bagi hidup kita dan mengikuti pimpinan-Nya.

Peran iman dalam membagikan Injil kepada orang lain

Iman juga penting dalam membagikan Injil kepada orang lain. Ketika kita memiliki iman kepada Yesus dan pesan Injil, kita dapat membagikannya kepada orang lain dengan penuh keyakinan, karena kita tahu bahwa Injil adalah kebenaran dan memiliki kuasa untuk mengubah kehidupan. Iman kita kepada Yesus juga memberi kita keberanian untuk membagikan Injil kepada orang lain, bahkan ketika itu sulit atau tidak populer untuk dilakukan.

Pertanyaan Refleksi

1. Bagaimanakah definisi iman dalam Ibrani 11:1 menginspirasi atau menantang Anda dalam perjalanan iman Anda sendiri? Apakah artinya bagi Anda untuk memiliki "kepastian" dan "keyakinan" dalam iman Anda?

2. Dengan cara apa Anda telah melihat iman bekerja dalam kehidupan Anda sendiri atau dalam kehidupan orang lain? Bagaimana iman Anda telah berdampak pada kehidupan Anda?

3. Ketika Anda membaca contoh-contoh iman dalam Ibrani 11, individu atau kisah mana yang menonjol bagi Anda? Mengapa mereka beresonansi dengan Anda, dan bagaimana Anda dapat menerapkan pelajaran iman mereka dalam kehidupan Anda sendiri?

Doa Hari Ini

Ya Tuhan,

Terima kasih atas karunia iman, terima kasih atas jaminan dan keyakinan yang datang dari percaya kepada-Mu. Tolonglah kami untuk memiliki iman seperti Habel, yang taat kepada-Mu meskipun harus mengorbankan nyawanya. Tolonglah kami untuk memiliki iman seperti Nuh, yang percaya kepada Firman-Mu dan mengikuti petunjuk-Mu, bahkan ketika orang lain tidak mengerti. Tolonglah kami untuk memiliki iman seperti Abraham, yang meninggalkan rumahnya dan mengikuti panggilan-Mu, bukanmengetahui ke mana dia akan pergi.

Kami berdoa untuk kekuatan untuk bertahan dalam keadaan sulit dan cobaan, mengetahui bahwa Engkau menyertai kami dan bahwa Engkau memiliki tujuan untuk segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kami. Kami berdoa untuk memperdalam iman kami ketika kami membaca dan merenungkan Firman-Mu. Tolonglah kami untuk mengenal-Mu lebih dalam lagi dan percaya pada kebaikan dan kesetiaan-Mu.

Kami berdoa untuk keberanian untuk membagikan Injil kepada orang lain, karena kami percaya bahwa Injil adalah kebenaran dan memiliki kuasa untuk mengubah kehidupan. Kiranya iman kita kepada Yesus memberi kita kepercayaan diri untuk memberitakan nama-Nya dan membagikan kasih-Nya kepada orang-orang di sekitar kita.

Kami berdoa semua ini dalam nama Yesus, Amin.

Untuk Refleksi Lebih Lanjut

Ayat-ayat Alkitab tentang Iman

John Townsend

John Townsend adalah seorang penulis dan teolog Kristen yang bersemangat yang mendedikasikan hidupnya untuk mempelajari dan membagikan kabar baik dari Alkitab. Dengan pengalaman lebih dari 15 tahun dalam pelayanan pastoral, John memiliki pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan dan tantangan rohani yang dihadapi orang Kristen dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai penulis blog populer, Bible Lyfe, John berusaha untuk menginspirasi dan mendorong para pembaca untuk menghidupi iman mereka dengan tujuan dan komitmen yang diperbarui. Dia dikenal karena gaya penulisannya yang menarik, wawasan yang menggugah pikiran, dan nasihat praktis tentang bagaimana menerapkan prinsip-prinsip alkitabiah untuk menghadapi tantangan zaman modern. Selain tulisannya, John juga seorang pembicara yang dicari, memimpin seminar dan retret tentang topik-topik seperti pemuridan, doa, dan pertumbuhan rohani. Dia memegang gelar Master of Divinity dari perguruan tinggi teologi terkemuka dan saat ini tinggal di Amerika Serikat bersama keluarganya.